Sejarah Indonesia dari masa kemerdekaan hingga masa sekarang

  • Jepang Menggantikan Belanda di Indonesia

    Jepang Menggantikan Belanda di Indonesia
    Jepang mulai mendarat di Indonesia, mengakhiri kekuasaan Belanda yang telah berlangsung lebih dari 350 tahun. Jepang menyerbu Indonesia dengan alasan untuk memanfaatkan sumber daya alam Indonesia dalam mendukung usaha mereka di Perang Dunia II. Belanda, yang pada saat itu sedang terpuruk akibat invasi Jerman di Eropa, tidak mampu bertahan melawan serangan Jepang. Jenderal Belanda menyerahkan Indonesia kepada Jepang tanpa perlawanan dan Indonesia menjadi wilayah kekuasaan Jepang.
  • Sidang Pertama BPUPKI

    Sidang Pertama BPUPKI
    Sidang pertama BPUPKI dilaksanakan pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945. Sidang ini membahas berbagai hal terkait dasar negara Indonesia yang akan merdeka. Pada sidang ini, Soekarno mengusulkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Mohammad Yamin mengusulkan dasar negara yang berdasarkan pada lima asas. Soepomo mengusulkan sebuah negara yang bersifat integralistik, yang lebih menekankan pada kesatuan bangsa. Pidato Soekarno yang mengusulkan Pancasila diterima oleh banyak pihak.
  • Pendirian BPUPKI

    BPUPKI diresmikan pada 29 April 1945. Pembentukan badan ini adalah langkah pertama Jepang dalam mewujudkan janji kemerdekaan Indonesia. BPUPKI menjadi forum bagi tokoh-tokoh Indonesia untuk membahas dasar negara dan konstitusi negara yang akan dibentuk setelah Indonesia merdeka. Meskipun begitu, BPUPKI tetap berada di bawah pengawasan ketat Jepang dan keputusan-keputusan yang diambil dalam sidang-sidang BPUPKI tetap bergantung pada persetujuan pihak Jepang.
  • Sidang Kedua BPUPKI

    Sidang Kedua BPUPKI
    Sidang kedua BPUPKI berlangsung dari 10 hingga 17 Juli 1945. Pada sidang ini, BPUPKI membahas rancangan Undang-Undang Dasar (UUD) negara Indonesia yang merdeka. Dalam sidang ini, terjadi konsensus bahwa Indonesia akan berbentuk republik. Pembahasan mengenai UUD dilakukan secara intensif dan memunculkan banyak usulan, namun pada akhirnya, rumusan UUD yang disusun berdasarkan Piagam Jakarta dan hasil-hasil diskusi BPUPKI diterima.
  • Janji Kemerdekaan dari Jepang

    Janji Kemerdekaan dari Jepang
    Pada 7 September 1944, Perdana Menteri Jepang, Jenderal Kuniaki Koiso, mengumumkan bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia setelah Perang Dunia II berakhir. Namun, janji ini tidak sepenuhnya tulus, karena Jepang juga menginginkan Indonesia sebagai bagian dari wilayah kekaisaran Asia Timur Raya yang dipimpinnya. Meskipun demikian, janji ini memberikan harapan bagi bangsa Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan mereka.
  • Pembentukan BPUPKI

    Untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Maret 1945. BPUPKI dibentuk dengan tujuan untuk menyelidiki berbagai aspek yang diperlukan untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, seperti dasar negara dan konstitusi. BPUPKI beranggotakan 60 orang yang terdiri dari tokoh-tokoh Indonesia dan 7 orang dari pihak Jepang. Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat diangkat sebagai ketua BPUPKI.
  • Pembentukan Piagam Jakarta oleh Panitia Sembilan

    Setelah perdebatan panjang dalam sidang BPUPKI, pada 22 Juni 1945, dibentuklah Panitia Sembilan yang terdiri dari tokoh-tokoh Indonesia, seperti Soekarno, Mohammad Hatta, dan Agus Salim. Panitia Sembilan menghasilkan Piagam Jakarta, yang berisi rumusan dasar negara Indonesia, yang kemudian menjadi bagian dari Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Salah satu isi penting Piagam Jakarta adalah adanya dasar negara yang menjamin ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya.
  • Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II

    Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II
    Pada 15 Agustus 1945, Jepang akhirnya mengumumkan kekalahannya dalam Perang Dunia II melalui siaran radio yang dipimpin oleh Kaisar Hirohito. Kekalahan Jepang ini memberi kesempatan besar bagi Indonesia untuk meraih kemerdekaan, namun Indonesia masih berada dalam kondisi yang rapuh, di tengah pengawasan Jepang.
  • Peristiwa Rengasdengklok

    Peristiwa Rengasdengklok
    Pada 16 Agustus 1945, golongan muda yang mendesak agar proklamasi kemerdekaan Indonesia segera dilakukan, menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok, sebuah daerah di luar Jakarta, dengan tujuan agar mereka segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa terpengaruh oleh pihak Jepang. Setelah perundingan dan tekanan dari golongan muda, Soekarno dan Hatta akhirnya setuju untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
  • Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

    Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
    Pada 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta, yang menandai dimulainya kemerdekaan Indonesia.
  • Sidang PPKI

    Sidang PPKI
    Pada 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengadakan sidang yang sangat penting. Sidang ini menghasilkan beberapa keputusan penting, seperti pengesahan UUD 1945 dan pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
  • Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

    Setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Indonesia menghadapi serangan dari Belanda dan sekutu yang ingin kembali menguasai Indonesia. Beberapa pertempuran besar terjadi, seperti Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945, yang dikenang sebagai Hari Pahlawan.
  • Perundingan Internasional

    Pada 1947-1949, Indonesia terlibat dalam beberapa perundingan dengan Belanda, termasuk Perjanjian Linggajati pada 10 November 1946 dan Perjanjian Renville pada 8 Desember 1947. Meskipun Indonesia memperoleh beberapa pengakuan, Belanda tetap berusaha untuk kembali menguasai Indonesia.
  • Pengakuan Kedaulatan Indonesia

    Pengakuan Kedaulatan Indonesia
    Pada 27 Desember 1949, melalui Perjanjian KMB (Konferensi Meja Bundar), Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia, yang secara resmi mengakhiri penjajahan Belanda.
  • Period: to

    Pembentukan Negara

    Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS), namun sistem ini hanya bertahan selama sekitar setahun. Pada 17 Agustus 1950, RIS dibubarkan dan Indonesia kembali menjadi Republik Indonesia dengan sistem pemerintahan kesatuan.
  • Period: to

    Soekarno Sebagai Presiden Republik Indonesia

    Di tahun 1950, Soekarno memimpin Indonesia selama periode Demokrasi Liberal dengan banyak pergantian kabinet dan politik yang tidak stabil. Pada 1960, Soekarno memperkenalkan Demokrasi Terpimpin dan memperkuat kedudukannya sebagai pemimpin otoriter. Soekarno memiliki kekuasaan besar dalam mengatur pemerintahan dan mengatasi ancaman dari partai-partai politik serta kelompok radikal.
  • Period: to

    Soekarno Sebagai Presiden

    Pada 1965, terjadi peristiwa G30S/PKI, yang menyebabkan kerusuhan besar dan melemahkan posisi Soekarno. Meskipun demikian, Soekarno tetap menjadi Presiden. Di tahun 1966, Soekarno menyerahkan sebagian besar kewenangannya kepada Soeharto, yang kemudian mengambil alih kepemimpinan, mengakhiri era Orde Lama dan memulai Orde Baru.
  • Period: to

    Orde Baru Di Bawah Soeharto

    Soeharto memimpin Indonesia selama 32 tahun dalam masa Orde Baru, menggantikan Soekarno. Pemerintahan Soeharto membawa stabilitas politik dan pembangunan ekonomi, tetapi dengan pembatasan kebebasan politik.
  • Soeharto Mengundurkan Diri

    Soeharto Mengundurkan Diri
    Setelah krisis ekonomi, Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 setelah tekanan besar dari rakyat dan krisis finansial. B.J. Habibie menjadi Presiden sementara. Pemilu pertama setelah reformasi dilaksanakan pada 7 Juni 1999, diikuti oleh pemilihan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai Presiden pada 20 Oktober 1999.
  • Megawati Sebagai Presiden

    Megawati Sebagai Presiden
    Abdurrahman Wahid diberhentikan melalui impeachment pada 23 Juli 2001, dan Megawati Soekarnoputri, putri Soekarno, menjadi Presiden pada 23 Juli 2001.
  • Pemilu Pertama

    Pemilu Pertama
    Pemilu pertama yang langsung memilih Presiden dilakukan pada 5 Juli 2004, dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terpilih sebagai Presiden pada 20 Oktober 2004.
  • Masa Pemerintahan Joko Widodo

    Masa Pemerintahan Joko Widodo
    Joko Widodo (Jokowi) terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia pada 9 Juli 2014. Sebelumnya, Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Solo. Dengan latar belakang sebagai pengusaha dan pemimpin daerah, Jokowi membawa gaya kepemimpinan yang lebih dekat dengan rakyat dan berfokus pada pembangunan infrastruktur serta pemerintahan yang bersih.
  • Jokowi Terpilih Sebagai Presiden Untuk Masa Jabatan Kedua

    Jokowi Terpilih Sebagai Presiden Untuk Masa Jabatan Kedua
    Pemilu Presiden 2019 berlangsung pada 17 April 2019, di mana Jokowi terpilih kembali sebagai Presiden untuk masa jabatan kedua pada 20 Oktober 2019.
  • Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden Indonesia

    Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden Indonesia
    Prabowo Subianto adalah salah satu tokoh paling terkenal dalam sejarah politik Indonesia modern. Sebagai mantan Komandan Jenderal Kopassus dan Pangkostrad, karier militer Prabowo memberikan pengaruh besar dalam pembentukan citranya sebagai pemimpin yang tegas dan memiliki keahlian dalam urusan pertahanan. Prabowo pernah gagal empat kali menjadi capres dan cawapres. Namun, pada pilpres 2024, Prabowo kembali maju sebagai capres pada pemilu 2024.