
Peran Peristiwa Rengasdengklok Dalam Sejarah Indonesia Dari Masa Kemerdekaan Hingga Masa Sekarang
By just.harita
-
Dijauw Kie Song - (1880)
Djiaw Kie Siong (Hanzi sederhana: 饶吉祥; Hanzi tradisional: 饒吉祥; Pinyin: Ráo Jíxiáng; Pe̍h-ōe-jī: Jiâu Kiat-siông; 1880–1964) adalah pemilik rumah di Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, tempat Bung Karno dan Bung Hatta diinapkan oleh para pemuda (Adam Malik, Chaerul Saleh, Soekarni) yang menculik mereka dan menuntut agar kemerdekaan Indonesia diproklamasikan segera. Di rumah ini pula naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia dipersiapkan dan ditulis. -
Tadashi Maeda / Laksamana Maeda - (1898)
Laksamana Muda Tadashi Maeda (前田 精, Maeda Tadashi, 3 Maret 1898 – 13 Desember 1977) adalah seorang perwira tinggi Angkatan Laut Kekaisaran Jepang pada masa Perang Pasifik. Maeda memainkan peran penting dalam kemerdekaan Indonesia; ia bertemu dengan Soekarno dan Mohammad Hatta di rumahnya di Jakarta pada tanggal 16 Agustus 1945 dan rumahnya digunakan untuk menyusun naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Setelah keluar dari dinas militer, Maeda bekerja di industri minyak. -
Ir. Soekarno - (1901)
Ir. Soekarno (Ejaan Republik: Sukarno; 6 Juni 1901 – 21 Juni 1970), biasa dipanggil dengan sebutan Bung Karno adalah seorang negarawan, orator, dan Presiden Indonesia pertama yang menjabat sejak tahun 1945 sampai 1967. Ia menjabat sebagai presiden setelah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia bersama wakilnya -
B. J. Habibie - (1936-2019)
Bacharuddin Jusuf Habibie atau dikenal sebagai BJ Habibie (73 tahun) merupakan pria Pare-Pare (Sulawesi Selatan) kelahiran 25 Juni 1936. Habibie menjadi Presiden ke-3 Indonesia selama 1.4 tahun dan 2 bulan menjadi Wakil Presiden RI ke-7 -
Kerja Paksa Romusha - (1942-1945).
Pada Tahun 1942 hingga 1945. Kerja paksa Romusha (atau Romusha dalam bahasa Jepang) adalah istilah yang merujuk pada pekerja yang dipaksa bekerja untuk militer Jepang selama Perang Dunia II. Istilah ini sering digunakan untuk merujuk pada orang non-Jepang, terutama dari negara-negara yang diduduki Jepang, yang dipaksa bekerja dalam kondisi yang sangat buruk. -
Jepang Menyerang Belanda - (1942).
Pada Tahun 1942. Jepang menjajah Hindia Belanda, dengan tujuan utama menguasai sumber daya alam, terutama minyak bumi, untuk mendukung kebutuhan perang dan industri mereka. Pulau Jawa, dengan pusat operasinya di Jakarta, juga menjadi fokus Jepang untuk mendukung operasi militer di Asia Tenggara, sementara Sumatera menjadi sumber minyak utama. -
Jepang Di Terima Baik Oleh Indonesia - (1942).
Pada tahun 1942. Kedatangan Jepang ke Indonesia pada awalnya disambut baik oleh masyarakat karena beberapa faktor. Rakyat Indonesia menganggap Jepang sebagai "saudara tua" dan memandang Jepang dapat membebaskan mereka dari penjajahan Belanda, serta menjanjikan kemerdekaan bagi Indonesia. Jepang juga memanfaatkan propaganda seperti Gerakan 3A (Nippon Pemimpin Asia, Nippon Pelindung Asia, dan Nippon Cahaya Asia) untuk menarik simpati dan dukungan masyarakat. -
Awal Datang Jepang Ke Indonesia - (1942).
Jepang pertama kali mendarat di Indonesia di Tarakan, Kalimantan Timur, pada 11 Januari 1942. Kemudian, mereka berhasil menguasai wilayah-wilayah lain di Indonesia, termasuk Pontianak, Samarinda, dll Setelah itu, Jepang memusatkan serangannya ke Pulau Jawa, dan berhasil menguasai tiga titik pendaratan sekaligus, yaitu Teluk Banten, Eretan Wetan (Jawa Barat), dan Kragen (Jawa Tengah) pada 28 Februari 1942. Belanda kemudian menyerah tanpa syarat kepada Jepang pada 8 Maret 1942 di Kalijati, Subang. -
Jepang Mengalahkan Belanda Dan Menggantikan Belanda Menjajah Indonesia - (
Pengertian dari Jepang mengalahkan Belanda dan menggantikan Belanda menjajah Indonesia adalah bahwa Jepang menggantikan Belanda sebagai penguasa di Indonesia (Hindia Belanda) setelah Belanda menyerah kepada Jepang dalam Perang Dunia II. Hal ini menandai akhir penjajahan Belanda di Indonesia dan dimulainya pendudukan Jepang selama 3,5 tahun. -
Heiho - (1942).
Heiho, yang secara harfiah berarti "tentara pembantu" dalam bahasa Jepang, adalah organisasi militer yang dibentuk oleh Tentara Kekaisaran Jepang selama penjajahan di Hindia Belanda (Indonesia) pada Perang Dunia II. Heiho terdiri dari warga Indonesia yang dilatih untuk mendukung upaya perang Jepang. -
Pembela Tanah Air / PETA - (1943)
Pembela Tanah Air (PETA) adalah satuan paramiliter yang dibentuk Jepang di Indonesia pada masa pendudukan Jepang. PETA dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1943 sebagai tentara sukarela berdasarkan maklumat Osamu Seirei No. 44 yang diumumkan oleh Panglima Angkatan Darat ke-16, Letnan Jenderal Kumakichi Harada. Pelatihan pasukan PETA dipusatkan di kompleks militer di Bogor. -
Jendral Kuniaki Koiso Menjanjikan Kemerdekaan Pada Indonesia - (
Jenderal Kuniaki Koiso menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia pada 7 September 1944, saat menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang. Janji ini, yang dikenal sebagai "Janji Koiso," merupakan upaya Jepang untuk mendapatkan dukungan dan bantuan dari rakyat Indonesia dalam Perang Dunia II, yang saat itu mulai menunjukkan kekalahan bagi pihak Poros (Jerman, Italia, dan Jepang). -
Period: to
Perang Kemerdekaan (1945-1949)
Indonesia berjuang melawan Belanda yang berusaha kembali mengendalikan wilayahnya. Perang ini berlangsung dengan berbagai perundingan seperti Konferensi Meja Bundar (KMB) yang dimediasi PBB. -
Period: to
Orde Lama - (1945 - 1966)
Orde Lama adalah sebutan untuk masa pemerintahan pertama Indonesia, yaitu masa kepemimpinan Presiden Soekarno dari tahun 1945 hingga 1966. Periode ini dikenal juga dengan istilah Demokrasi Terpimpin. -
Pembentukan BPUPKI - (1945)
Pada 1 Maret 1945, diumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). BPUPKI diketuai Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat.dan diresmikan pendiriannya pada tanggal 29 April 1945. Menurut George McTurnan Kahin dalam bukunya Major Governments of Asia, jumlah anggota BPUPKI yang berasal dari Indonesia sebanyak 60 orang dan tujuh orang Jepang yang tidak memiliki hak suara. -
Period: to
Sidang Pertama BPUPKI - (1945)
Sidang BPUPKI yang pertama membahas tentang rumusan dasar negara Indonesia merdeka. Untuk mendapatkan rumusan dasar negara yang benar- benar tepat, maka acara dalam sidang ini adalah mendengarkan pidato dari tiga tokoh utama pergerakan nasional Indonesia, yaitu Mr. Mohammad Yamin, Mr Soepomo, dan Ir Soekarno. -
Period: to
Sidang Kedua BPUPKI (10 - 17 Juli 1945)
Sidang kedua membahas tentang rancangan UUD dan bentuk negara. Mayoritas peserta sidang setuju dengan bentuk republik. Selanjutnya BPUPKI membentuk panitia kecil yang beranggotakan 19 orang untuk mempercepat kerja sidang. Panitia ini bernama Panitia Perancang UUD yang diketuai Ir. Soekarno. Panitia Perancang UUD juga membentuk panitia lebih kecil beranggotakan 7 orang yang diketuai oleh Soepomo untuk merumuskan batang tubuh UUD. -
Pengeboman Hiroshima - (1945)
Peristiwa pengeboman Hiroshima adalah penjatuhan bom atom oleh Amerika Serikat di kota Hiroshima, Jepang, pada 6 Agustus 1945. Bom ini, bernama "Little Boy", dijatuhkan dari pesawat Enola Gay dan menyebabkan ledakan dahsyat yang menghancurkan sebagian besar kota dan menewaskan sekitar 70.000 hingga 135.000 orang. -
Pembentukan PPKI (Panitian Persiapan Kemerdekaan Indonesia) - (1945)
Pembentukan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) merupakan peristiwa penting dalam sejarah Indonesia yang terjadi pada tanggal 7 Agustus 1945. Pembentukan ini dilakukan oleh pemerintah Jepang setelah BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia) dibubarkan. PPKI dibentuk untuk melanjutkan persiapan kemerdekaan Indonesia dan mempersiapkan pemerintahan negara merdeka. -
Peristiwa Rengasdengklok - (1945)
Peristiwa Rengasdengklok adalah kejadian penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, yang terjadi pada 16 Agustus 1945. Golongan muda menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok, Karawang, untuk mendorong mereka segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia sebelum Jepang menyerah. Penculikan ini mendorong percepatan proklamasi kemerdekaan yang akhirnya dibacakan pada 17 Agustus 1945. -
Proklamasi Kemerdekaan - (1945)
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah pengumuman resmi tentang kemerdekaan Republik Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno pada 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta -
Masa Kemerdekaan - (1945)
Masa kemerdekaan 1945 merujuk pada periode setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Periode ini ditandai dengan perjuangan bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya dan membangun negara Republik Indonesia dari nol. Ini adalah masa transisi dari penjajahan ke kemerdekaan, dengan berbagai tantangan dan perjuangan dalam mewujudkan cita-cita bangsa. -
Insiden Hotel Yamato - (1945)
Insiden Hotel Yamato, yang terjadi di Surabaya pada 19 September 1945, adalah peristiwa perobekan warna biru pada bendera Belanda yang berkibar di atap Hotel Yamato (kini Hotel Majapahit). Peristiwa ini didahului oleh gagalnya perundingan antara pihak Indonesia dan perwakilan Belanda, W. V. C. Ploegman, untuk menurunkan bendera Belanda. -
Pertempuran Surabaya - (1945)
Tentara Inggris tiba di Surabaya pada 25 Oktober 1945, di bawah pimpinan Brigadir Jenderal Mallaby. Kemudian, pada 27 Oktober 1945, tentara Inggris mulai menduduki gedung-gedung pemerintahan di Surabaya yang dijaga oleh rakyat dan para pemuda Indonesia. Lebih lanjut, pada 29 Oktober 1945, atas permintaan Letjen Christison, Presiden Soekarno datang ke Surabaya untuk menghentikan pertempuran. -
Pertempuran Bandung Lautan Api - (1945)
Peristiwa Bandung Lautan Api terjadi tanggal 13 Oktober 1945, ketika pasukan Sekutu tiba di Kota Bandung dengan diboncengi oleh NICA. Setibanya di Bandung, pasukan Sekutu langsung menguasai kota dengan alasan melucuti dan menawan tentara Jepang. Sekutu yang mulai terdesak pun kembali mengeluarkan ultimatum kedua agar selambat-lambatnya pada 24 Maret 1946 pukul 1 pagi pasukan Indonesia sudah meninggalkan Bandung sejauh 11 kilometer. -
Period: to
Pertempuran Medan Area - (1945-1946)
Pertempuran Medan Area terjadi tanggal 13 Oktober 1945 hingga April 1946, setelah tentara Sekutu yang dipimpin oleh TED Kelly mendarat di Medan. Kedatangan Sekutu dan NICA ini memancing kemarahan warga Indonesia. Terlebih, ketika salah satu anggota NICA disebut merampas dan menginjak-injak lencana merah putih yang digunakan oleh seorang pemuda Indonesia. Bulan April 1946, Sekutu sudah berhasil menguasai Kota Medan. -
Period: to
Pertempuran 5 Hari Di Semarang - (1945)
Pertempuran Lima Hari di Semarang adalah peristiwa penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada 15-20 Oktober 1945. Pertempuran ini melibatkan rakyat Semarang, khususnya Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan pemuda, melawan sisa-sisa pasukan Jepang. Bentrokan ini menandai perlawanan besar pertama yang dilakukan militer Indonesia. -
Pertempuran Ambarawa - (1945)
Pertempuran Ambarawa terjadi pada 20 Oktober 1945, ketika Sekutu yang dipimpin oleh Brigjen Bethel mendarat di Semarang. Awalnya, Bethel diperkenankan untuk melucuti senjata pasukan Jepang. Dia juga diizinkan mengevakuasi 19.000 interniran Sekutu yang ada di Kamp Banyu Biru Ambarawa dan Magelang. Ternyata pasukan Sekutu membelot dengan mempersenjatai para tawanan Jepang. -
Perang - (10 November 1945) - Hari Pahlawan
Pertempuran 10 November 1945, yang juga dikenal sebagai Pertempuran Surabaya, adalah pertempuran bersejarah yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur, setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pertempuran ini menjadi titik puncak perlawanan rakyat Indonesia terhadap pasukan Sekutu, khususnya tentara Inggris, yang didukung oleh NICA, yang ingin mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia. Peristiwa ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Pahlawan Nasional oleh Presiden Soekarno. -
Period: to
Masa Kemerdekaan - (1946-1950)
Masa kemerdekaan 1946-1950 adalah periode setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 hingga Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada tahun 1950. Masa ini ditandai oleh perjuangan keras bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya dari upaya Belanda untuk kembali menjajah. -
Period: to
Perundingan Liggarjati - (1946-1947)
Perundingan Linggajati,di Linggajati, Kuningan, Jawa Barat. Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia, yaitu, Sumatra, Jawa, dan Madura.Republik Indonesia dan Belanda sepakat membentuk Negara Republik Indonesia Serikat (RIS), di mana salah satu negara bagiannya adalah Republik Indonesia. Dalam bentuk RIS, Indonesia harus tergabung dalam Commonwealth/persemakmuran Indonesia-Belanda dengan dengan ratu Belanda sebagai ketuanya -
Puputan Margarana Di Bali - (1946)
Pertempuran Puputan Margarana adalah peristiwa heroik dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia di Bali, yang terjadi pada 20 November 1946 di Desa Marga, Tabanan. Pertempuran ini melibatkan pasukan I Gusti Ngurah Rai yang berjuang dengan habis-habisan melawan pasukan Belanda, yang berakhir dengan gugurnya I Gusti Ngurah Rai dan 69 anggota pasukannya. -
Megawati - (1947)
Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri (lahir 23 Januari 1947) adalah Presiden Indonesia kelima yang menjabat dari tahun 2001 sampai 2004, menggantikan Abdurrahman Wahid yang dicopot dari jabatannya. Ia merupakan presiden wanita Indonesia pertama dan satu-satunya hingga saat ini. -
Period: to
Perundingan Renville - (1947-1948)
Perundingan Renville adalah perjanjian diplomatik antara Indonesia dan Belanda yang diselenggarakan pada kapal Amerika Serikat, USS Renville, dari 8 Desember 1947 hingga 17 Januari 1948. Perundingan ini bertujuan untuk menyelesaikan perselisihan yang timbul dari Perjanjian Linggarjati 1946, khususnya terkait perbatasan dan wilayah yang dikuasai masing-masing pihak. -
Serangan Umum - (1949)
Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah peristiwa bersejarah di mana Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan rakyat berhasil menyerang dan menguasai Yogyakarta dari tangan Belanda selama beberapa jam. Serangan ini menjadi bukti eksistensi dan kekuatan militer Indonesia, serta memicu reaksi internasional yang mendukung Indonesia dalam perjuangannya melawan Belanda. -
Period: to
Konferensi Meja Bundar - (1949)
Konferensi Meja Bundar (KMB) adalah pertemuan antara perwakilan Republik Indonesia (RI), Kerajaan Belanda, dan BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overleg) yang diselenggarakan di Den Haag, Belanda, dari 23 Agustus hingga 2 November 1949. Tujuan KMB adalah untuk menyelesaikan sengketa antara Indonesia dan Belanda terkait pengakuan kedaulatan Republik Indonesia. -
Pengakuan Kedaulatan - (1949)
Pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda pada 27 Desember 1949 adalah peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Dalam acara ini, Kerajaan Belanda secara resmi menyerahkan kedaulatannya kepada Republik Indonesia Serikat (RIS), menandai akhir penjajahan Belanda di Indonesia. Penyerahan kedaulatan ini merupakan hasil dari Konferensi Meja Bundar (KMB) yang diselenggarakan di Den Haag, Belanda. -
Demokrasi Liberal - (1950-1959)
Pada Tahun 1950 hingga 1959. Demokrasi liberal dilakukan, Demokrasi Liberal adalah sistem pemerintahan di mana hak-hak individu dilindungi secara konstitusional dan keputusan mayoritas (dari perwakilan atau langsung) diterapkan dengan pembatasan yang mencegah keputusan pemerintah melanggar kebebasan dan hak-hak individu. Sistem ini menekankan pentingnya kebebasan individu dan keterbatasan kekuasaan pemerintah. -
Soeharto - (1967-1998).
Presiden RI ke-2 adalah H.M. Soeharto. Ia menjabat sebagai presiden sejak 12 Maret 1967 hingga 21 Mei 1998. Soeharto juga dikenal sebagai pemimpin Orde Baru dan masa kepemimpinannya merupakan masa pembangunan yang signifikan bagi Indonesia. -
Period: to
Orde Baru - (1966 - 1998)
Orde Baru adalah istilah yang merujuk pada masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia, yang berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Istilah ini muncul sebagai kontras dengan masa pemerintahan sebelumnya, yang dikenal sebagai Orde Lama. Orde Baru ditandai dengan upaya untuk kembali ke kemurnian Pancasila dan UUD 1945, serta penekanan pada stabilitas dan pembangunan ekonomi. -
Perjuangan Susilo Bambang Yudhoyono - (2004-2014).
Perjuangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama menjabat sebagai Presiden Indonesia, terutama di tahun-tahun awal kepemimpinannya (2004-2014), memiliki beberapa fokus utama. Perjuangan ini dapat dipahami sebagai upaya untuk memajukan bangsa dan negara dalam berbagai aspek, baik politik, ekonomi, sosial, maupun keamanan. -
Joko Widodo - (2014).
Masa kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) merujuk pada periode ketika Joko Widodo menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Ia menjabat sebagai Presiden Indonesia ke-7 dan telah menjabat selama dua periode, mulai dari 20 Oktober 2014 hingga 2024 Wikipedia. Kepemimpinan Jokowi didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), partainya sendiri. -
Prabowo Subianto Joyohadikusumo - (2024-2029)
Prabowo Subianto Djojohadikusumo lahir 17 Oktober 1951 adalah politikus, pengusaha dan purnawirawan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat yang menjabat sebagai Presiden Indonesia sejak 20 Oktober 2024 untuk masa periode 2024—2029. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan ke-26 di bawah kepemimpinan presiden Joko Widodo dari tahun 2019 hingga 2024.