-
Jepang agresi pertama di Indonesia
Jepang berawal untuk menunjukkan ambisinya sebagai kekuatan ekonomi dan militer di Asia Timur dengan menyerbu dan menduduki wilayah Manchuria pada Tiongkok bagian utara. -
Janji Kemerdekaan
-
Menyerah Belanda kepada Jepang
Setelah menelan kalah ke atas Jepang di Perang Asia Timur Raya, pemerintah Hindia Belanda menyerah tidak syarat kepada Jepang di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Sejak itu, Jepang replikasi kekuasaan Belanda dan menjajah Indonesia dengan seperti dandanan "Saudara Tua", tapi sebenarnya mereka tidak pernah berhenti melakukan eksploitasi terhadap rakyat Indonesia. -
Penyusunan Naskah Proklamasi (malam)
Soekarno-Hatta berbalik ke Jakarta dan menuju rumah Laksamana Tadashi Maeda, seorang perwira Jepang yang memberi jaminan keamanan. Di sana, naskah proklamasi disusun oleh Soekarno, Hatta, dan Achmad Soebardjo. -
Sidang pertama BPUPKI
Soekarno memberikan pidato pada dasar negara yang ia diberi sebutan Pancasila. -
Sidang pertama Bpupki
Mohammad Yamin membacakan 5 asas dasar negara lisan dan bertertulis. -
Sidang pertama BPUPKI
Soepomo menyampaikan pandangan dasar negara integralistik. -
Pembentukan BPUPKI
1 Maret 1945: Pembentukan BPUPKI
Jepang mengumumkan pembentukan BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi Chōsakai, sebagai persiapan awal dalam menuju komitmen kemerdekaan. Tugasnya adalah untuk menginvestigasi dan merencanakan hal-hal yang paling penting berkenaan dengan pemerintahan Indonesia merdeka. -
BPUPKI diresmikan
BPUPKI dibentuk secara resmi oleh pemerintah Jepang militer dengan memenangkan Dr. Radjiman Wedyodiningrat sebagai ketua. Dibentuk dari 60 tokoh Indonesia dan 7 anggota Jepang, organisasi ini bertanggung jawab untuk menemukan dasar-dasar bagi negara Indonesia merdeka. -
Panitia Sembilan & Piagam Jakarta
Panitia Sembilan diproyeksikan untuk merumuskan naskah dasar negara. Mereka berhasil menyusun Piagam Jakarta (Jakarta Charter) berisi 5 prinsip dasar negara dan rumusan awal Pembukaan UUD. Ini menjadi cikal bakal Pembukaan UUD 1945. -
Period: to
Sidang Kedua BPUPKI
Membahas rancangan konstitusi negara. Ditetapkan bahwa bentuk negara Indonesia adalah Republik. Dibentuk Panitia Perancang UUD (19 orang, ketua: Ir. Soekarno). Soepomo memimpin panitia kecil untuk merumuskan batang tubuh UUD, yang kelak menjadi UUD 1945. -
Period: to
Finalisasi UUD
Teks pernyataan proklamasi kemerdekaan Kata-kata pembukaan UUD (dengan Piagam Jakarta) Inti dari batang tubuh UUD -
bom atom dijatuhkan
Amerika Serikat membom Hiroshima. -
BPUPKI Dibubarkan & PPKI Dibentuk
Jepang membubarkan BPUPKI dan menggantinya dengan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia / Dokuritsu Junbi Inkai). PPKI dipimpin oleh Ir. Soekarno dengan 21 anggota Indonesia. PPKI mendapat amanah untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan kemerdekaan. -
Bom atom ke-2 dijatuhkan
Pengeboman di nagasaki -
Jepang Menyerah kepada Sekutu
Kaisar Hirohito menyampaikan melalui siaran radio bahwa Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Hal ini menciptakan kekosongan kekuasaan di Indonesia → momen yang dinilai tepat untuk memproklamasikan kemerdekaan. -
Peristiwa Rengasdengklok
Untuk pemuda (termasuk Sukarni, Wikana, Chairul Saleh) menegor Soekarno-Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Soekarno-Hatta "diculik" dan dibawa ke Rengasdengklok agar tidak terpengaruh Jepang. Tujuannya agar proklamasi benar-benar murni keinginan bangsa Indonesia, bukan pemberian Jepang. -
Proklamasi Kemerdekaan (10.00 WIB)
Proklamasi dibacakan Ir. Soekarno di rumahnya, Jl. Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Bendera Merah Putih hasil jahitan Fatmawati dikibarkan oleh Latief Hendraningrat dan Suhud. -
Naskah Proklamasi Siap (pagi)
Naskah ditulis tangan Ir. Soekarno, kemudian diketik oleh Sayuti Melik. Ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta, "Atas nama bangsa Indonesia", untuk menunjukkan bahwa kemerdekaan berasal dari sendiri rakyat Indonesia itu. -
Peristiwa Hotel Yamato
Di Surabaya, rakyat Indonesia menolak pengibaran bendera Belanda oleh NICA. Pemuda-pemuda menaiki Hotel Yamato dan merobek bagian biru bendera Belanda, menyisakan merah-putih. Tindakan ini menjadi simbol perlawanan rakyat terhadap kembalinya penjajahan dan menyulut semangat perjuangan di kota-kota lain. -
Pertempuran Surabaya
Akibat memanasnya situasi di Surabaya, terjadi pertempuran besar antara pejuang Indonesia dan pasukan Inggris. Ribuan rakyat gugur dalam pertempuran ini, namun semangatnya menjadikan 10 November sebagai Hari Pahlawan nasional. Hingga kini, pemerintah memperingatinya setiap tahun sebagai penghormatan terhadap para pejuang kemerdekaan. -
Bandung lautan api
Di Bandung, para pejuang bersama rakyat membumihanguskan kota bagian selatan agar tidak dikuasai pasukan Sekutu. Peristiwa ini menunjukkan betapa besarnya semangat pengorbanan demi mempertahankan kemerdekaan. Kisah ini menjadi inspirasi bagi generasi muda dalam memahami arti perjuangan dan kemerdekaan. -
Period: to
Agresi Militer Belanda I & II
Belanda tidak mengakui kemerdekaan Indonesia dan melancarkan agresi militer untuk kembali menjajah. Namun, melalui perlawanan diplomatik dan militer, termasuk tekanan internasional, Belanda akhirnya menyerah dan mengakui kedaulatan Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar tahun 1949. -
SERANGAN UMUM
Serangan mendadak oleh TNI di Yogyakarta selama enam jam dipimpin oleh Letkol Soeharto menjadi bukti bahwa Indonesia masih eksis sebagai negara yang berdaulat. Peristiwa ini memainkan peran penting dalam memengaruhi opini dunia dan mempercepat pengakuan Belanda terhadap kemerdekaan Indonesia. -
Pengakuan Kedaulatan dan Awal Pemerintahan
Setelah Konferensi Meja Bundar, Belanda secara resmi menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat. Soekarno menjadi Presiden pertama, membuka era pemerintahan Indonesia yang merdeka. Sistem pemerintahan terus mengalami perubahan, termasuk transisi dari demokrasi parlementer ke demokrasi terpimpin. -
Era reformasi
Setelah puluhan tahun Orde Baru di bawah Soeharto, krisis ekonomi dan tuntutan reformasi mendorong lengsernya Soeharto. Reformasi membuka jalan bagi pemilu yang lebih demokratis dan transparan. Kini, presiden dipilih langsung oleh rakyat, yang menunjukkan perkembangan sistem demokrasi sejak proklamasi. -
Period: to
Pemerintahan Sekarang
Presiden Jokowi melanjutkan warisan kemerdekaan dengan fokus pada pembangunan infrastruktur, pemerataan ekonomi, dan modernisasi birokrasi. Nilai-nilai perjuangan seperti semangat pengorbanan dan gotong royong terus dijadikan pedoman. Pemerintah juga aktif mengenang sejarah perjuangan lewat museum, pendidikan, dan peringatan nasional.